Perkumpulan rumah seni Asnur ( PERRUAS ) kembali menghadirkan ajang literasi bagi para penyair dan pecinta puisi di kawasan Asean melalui proyek antologi puisi bertajuk Etnik Nusantara. Karya karya dalam antologi ini akan mengeksplorasi berbagai aspek kehidupan tradisional, sejarah ,budaya, adat, legenda, hingga tokoh tokoh daerah di setiap negara peserta.
Antologi ini terbuka bagi warga Asean dengan syarat utama membayar kontribusi Rp 350.000, pendaftaran dibuka mulai 5 februari hingga 10 April 2025, dengan pengiriman puisi paling lambat 10 mei 2025.
“Puisi adalah sarana yang kuat untuk melestarikan budaya, terutama di tengah arus globalisasi yang begitu deras. Melalui Etnik Nusantara, kami ingin memberikan ruang bagi para penyair untuk mengekspresikan dan mendokumentasikan kekayaan tradisi yang ada di masing-masing daerah,” ujar Dato Asrizal Nur, Presiden Perruas.
Syarat dan kriteria puisi
Puisi yang dikirimkan harus bertema etnik dengan ketentuan :
Minimal 4 bait dan maksimal 5 bait
Tiap bait maksimal 5 baris
Tiap baris maksimal 5 kata
Diperbolehkan menyisipkan 2-5 kata dalam bahasa daerah, yang harus disertai terjemahan dalam bahasa indonesia ( Untuk Peserta Indonesia ) atau bahasa Melayu ( untuk peserta Asean ).
Ditulis dalam format huruf Times New Roman 12pt, spasi 1,5 dikirim dalam format word .
Hak peserta.
Setiap peserta yang telah berkontribusi akan mendapatkan
1. Pelatihan kepenulisan puisi melalui zoom meeting dan pendampingan di group WhatsApp.
2. Sertifikat pelatihan penulisan puisi etnik
3. E- Piagam menulis
4. Buku Etnik Nusantara dalam format hard cover ( dikirim langsung saat peluncuran atau melalui sistem COD ).
Anugrah dan penghargaan
Perruas juga akan memberikan penghargaan khusus bagi peserta dengan kontribusi terbanyak, baik di tingkat provinsi , kabupaten/kota, maupun Asean.
Para pemenang berhak mendapatkan trofi dan piagam penghargaan. Selain itu, komunitas atau daerah dengan partisipasi minimal 25 orang akan memperoleh medali dan piagam penghargaan yang akan diserahkan pada acara peluncuran.
Dengan digelarnya antologi Etnik Nusantara, diharapkan semakin banyak masyarakat yang terlibat dalam pelestarian warisan budaya melaluijalur sastra.
Dato Asrizal Nur menambahkan, ” melalui program ini, kami ingin memastikan bahwa kekayaan budaya dan tradisi dikawasan Asean tetap hidup dan dikenal oleh generasi mendatang.