Screenshot_2025-07-10-12-38-16-09_a27b88515698e5a58d06d430da63049d
Home » Karya » Perjalanan Wisata Puisi 3M; Mesir, Madinah, Mekah (Bagian.5, Penutup): Catatan Hening Wicara

Perjalanan Wisata Puisi 3M; Mesir, Madinah, Mekah (Bagian.5, Penutup): Catatan Hening Wicara

Rombongan bersiap meninggalkan Mesir di benua Afrika menuju Saudi Arabia di benua Asia, masuk melalui kota Jeddah. Menjelang waktu terbang di sore hari, rombongan kembali melakukan City Tour. Kunjungan pertama di hari ke-4 itu adalah: 

Pabrik Kertas Papirus 

Di pabrik kertas tsb, rombongan mendapat pengarahan terkait pembuatan kertas yang cantik dan unik berasal dari tanaman papirus yang banyak tumbuh di tepian sungai Nil. 

Pengarahan itu disampaikan oleh beberapa karyawan pabrik kertas tsb yang cukup fasih berbahasa Indonesia. Berbagai karya seni khas Mesir dari kertas papirus ini diperlihatkan kepada rombongan wisata puisi, membuat kami dengan suka rela merogoh kantong lebih dalam lagi untuk membeli lembaran kertas papirus tersebut dalam bentuk gulungan. Kertas papirus ini sangat cocok sebagai bahan dasar karya seni maupun sebagai oleh-oleh bagi orang-orang kreatif di tanah air. 

Pembuatan kertas papirus melibatkan pemotongan dan penggabungan serat-serat tipis dari tanaman papirus untuk membentuk lembaran-lembaran. Proses pembuatan kertas papirus di Mesir ini sangat berharga, dan selama berabad-abad hal tersebut telah menjadi rahasia dagang yang dijaga ketat oleh masyarakat Mesir. 

Dari pabrik kertas papirus, rombongan melaju ke sudut kota Kairo, mengunjungi benteng terkenal yang bernama: Benteng Salahuddin. Benteng ini dibangun di atas Bukit Mokattam di Kairo dengan ketinggian bangunan yaitu 250 kaki. Tujuan pembangunan Benteng Salahuddin adalah untuk mengawasi pergerakan pasukan musuh dengan pengamatan dari seluruh Kairo. Pembangunan Benteng Salahuddin dikerjakan oleh Baha al-Din Qaraqush atas perintah dari Salahuddin Ayyubi.

Rancangan Benteng Salahuddin didasarkan kepada pengalaman Salahuddin Ayyubi selama mengikuti Perang Salib. Benteng Salahuddin mulai dibangun pada tahun 572 H atau 1176 M dan dikerjakan selama 32 tahun dalam hitungan Hijriah. Pada tahun 605 H atau 1207 M, pengerjaan Benteng Salahuddin dirampungkan dalam masa pemerintahan cucu Salahuddin yaitu Al-Kamil.

Benteng Salahuddin memiliki beberapa bagian yang mirip dengan bangunan di Turki, terutama Masjid Muhammad Ali Pasha yang berada di dalam benteng. Masjid ini bergaya arsitektur Ottoman dan memiliki kubah serta menara yang mengingatkan pengunjungnya pada Hagia Sophia dan Blue Mosque di Istanbul, Turki. 

Dari benteng Salahudin, rombongan wisata puisi bergerak menuju bandara Kairo di Mesir (Afrika) untuk melanjutkan perjalanan menuju bandara Jeddah di Saudi Arabia (Asia), dalam rangka menunaikan agenda utama, yaitu: umrah, sekaligus melaksanakan agenda pentas puisi di kota Madinah dan kota Thaif.

Di kota Madinah, pentas puisi Perruas diselenggarakan di kebun kurma yang luasnya sekitar 25 hektar dan terdiri dari sekitar 1600 pohon kurma. Kebun ini menjadi destinasi wajib bagi setiap jemaah haji maupun umrah. Lokasi kebun berada di dalam Kota Madinah, sekitar 5 kilometer sebelah tenggara Madinah, cukup dekat dengan Masjid Quba. Sungguh, sebuah keistimewaan bagi Perruas bisa menyelenggarakan pentas puisi di kawan kebun kurma terluas di dunia.

 

Setelah empat hari menyelenggarakan ibadah di kota suci Madinah, rombongan wisata puisi Perruas bertolak ke Mekah untuk melaksanakan umrah. Dan di sela-sela ibadah umrah ada agenda kunjungan ke Thoif, kampung halaman ibunda *Halimatusa’diah*. Sebuah kota yang sejuk dengan pemandangan alam yang indah. Di

kota ini, rombongan Wisata Puisi menikmati aneka buah-buahan khas lokal yang masih segar karena baru dipanen, seperti: delima, anggur, dan kurma. Kelezatan buah-buahan yang luar biasa dari kebun-kebun di wilayah Thoif ini adalah bukti bahwa unsur hara tanahnya memang istimewa.

Selain itu, rombongan wisata puisi juga menikmati pesona panorama alam Thoif melalui kereta gantung (cable car). Dan tak lupa di kawasan taman kota Thoif ini juga digelar pentas puisi, yang mendapat sambutan antusias dari para pengunjung taman kota.

 

 

 

 

Tags in