Perjalanan adalah guru. Ia memberi kita pelajaran yang tidak diberikan oleh kelas manapun di dunia, yaitu tentang: kesabaran, empati, dan kerendahan hati. (Rumi).
Kembali, PERRUAS (Perkumpulan Rumah Seni Asnur) mengadakan Wisata Puisi, kali ini dengan destinasi: Korea Selatan. Sebuah negara yang dijuluki dunia sebagai ‘Land of Morning Calm’ (tanah pagi yang tenang). Ya, Korea Selatan terkenal dengan keindahan alamnya yang luar biasa, sekaligus budayanya yang kaya, serta teknologinya yang canggih. Dan ketiga hal tersebut menyatu dalam harmoni di kehidupan masyarakatnya. Itulah sebab, Korea Selatan menyentuh popularitas luar biasa di kalangan anak muda dunia. Negara ini menarik, trendi, dan menawarkan banyak hal untuk dinikmati dan dijelajahi oleh pendatang baru.
Faktanya, dengan semakin populernya K-Pop, drama Korea, dan fashion Korea, kita menjadi saksi atas “Korean Wave” yang melanda dunia. Selain itu Korea Selatan juga memiliki tingkat kejahatan yang sangat rendah dan dianggap sebagai salah satu negara paling aman di dunia.

Rombongan Wisata Puisi Korea berjumlah 44 orang dari berbagai daerah di Indonesia, dan dari beragam profesi. Sebagian besar berprofesinya adalah sebagai guru, ada juga dosen, akademisi, profesional, penyair, dan seniman. Berikut daftar nama peserta Wisata Puisi Korea:
1. Asrizal Nur (Depok)
2. Agusnilawati (Pekanbaru, Riau)
3. Amzal Xavier Messakh (NTT)
4. Andi Marliah (Makasar, Sulsel)
5. Anggraini (Jambi)
6. Danny Susanto (Jakarta)
7. Euis Handayani (Banten)
8. Galang Asmara (NTB)
9. Halimah (Kalimantan Utara)
10. Handayani, (Aceh)
11. Hening Wicara (Pekanbaru, Riau)
12. Hocky Salm (Depok)
13. Ida Herida (Sumatera Barat)
14. Jasmani (Aceh)
15. Kasiati (Bengkulu)
16. Kharyati (Pekanbaru, Riau)
17. Lily Multatuliana (Jakarta)
18. Marlina (Sei Pakning, Riau)
19. Mezra E Pellondou (NTT)
20. Muh. Suryadi (Sulawesi Selatan)
21. Nasibah Muis (Sulawesi Selatan)
22. Nilawati (Sabang, Aceh)
23. Nizrida A. Jusra (Jakarta)
24. Nurul Khotimah, (Jawa Tengah)
25. Puji Haryati (Depok)
26. Putri Thania (Depok)
27. Ratna Asiawati (Banten)
28. Sabariah (Aceh)
29. Sastri (Jambi)
30. Seni Handiyani (Bandung, Jabar)
31. Siti Anisa Nurlimawati (Jakarta)
32. Sri Elyana Hadi (Palembang)
33. Sri Hartati Murhadini (Banten)
34. Sri Tresnowati (Jakarta)
35. Suhaemi (Jakarta)
36. Sukmana Dewi (Banten)
37. Suzy Sulianti Rahmany (Jakarta)
38. Tantri Subekti (Dumai, Riau)
39. Verawati (Bengkulu)
40. Vironika Sri Wahyuningsih (Banten)
41. Winda Harniati (Siak, Riau)
42. Zaenab (Sulawesi Selatan)
43. Zahara Mardewati (Kalimantan Utara)
44. Zikriatun Ilmi (Aceh Tengah)
Rombongan PERRUAS berkumpul di lobby hotel Citadines Connect Airport, Cingkareng, Banten, pada hari Sabtu tanggal 28 Juni 2025 pukul 14.00 WIB, dalam rangka pembagian tanda pengenal dan berbagai attribut untuk dikenakan di perjalanan selama mengikuti Wisata Puisi Korea. Malam harinya, ba’da Isya dan usai makan malam, rombongan berkumpul di aula hotel untuk melakukan gladi resik acara puncak Wisata Puisi Korea nantinya, yaitu: Pentas Puisi Indonesia di Hankuk University, Seoul.

Esoknya, sekitar jam 15.00 WIB, setelah checkout dari hotel dan makan siang, rombongan berangkat naik bis menuju terminal 3 international bandara Soetta. Di sini rombongan bertemu dengan bang Fajar, tour guide dari travel Al-Bayt, Jakarta. Bang Fajar membagikan paspor dan visa para peserta Wisata Puisi Korea sekaligus pembagian bag tag untuk dikaitkan di koper bagasi dan kabin milik peserta. Selain itu, bang Fajar juga menjadi pemandu bagi rombongan dalam melewati proses pemeriksaan oleh petugas imigrasi sebelum naik ke pesawat Asiana Air jam 21.30 dengan tujuan bandara international Incheon, Korea Selatan.
Cukup lama waktu yang dihabiskan oleh peserta Wisata Puisi Korea di bandara Soetta, namun hal tsb tidak membuat mereka jemu. Peserta menggunakan waktunya untuk berlatih penampilan pentas puisi, menghafal naskah puisi, berfoto bersama, selfie, dll.

Di dalam pesawat, rombongan PERRUAS mendapat pelayanan yang baik dari para awak kabin Asiana Air. Peserta Wisata Puisi Korea mendapat menu special (halal) yang sudah dipesan khusus oleh travel Al-Bayt sebelum keberangkatan. Hal tsb membuat rombongan bisa menikmati menu yang disajikan oleh para pramugari dengan perasaan tenang. Dan setelah kurang lebih 6 jam mengudara, pesawat mendarat dengan mulus di bumi Korea pada pagi yang sejuk, sekitar jam 6.50 waktu setempat.

Rombongan berkumpul di suatu titik sebelum melewati pos imigrasi, untuk mendengarkan pengarahan dari bang Fajar selaku tour guide. Dan dari pengarahan tsb, peaerta mendapat informasi bahwa selama di Korea akan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok 1 dan kelompok 2 untuk menempati bis 1 dan bis 2. Pada setiap bis ada tour guide lokal, asli orang Korea yang fasih berbahasa Indonesia. Di bis 1, tour guide-nya bernama Tom, sedangkan di bis 2, tour guide-nya bernama Beibe.










